Powered By Blogger

Rabu, 30 Desember 2009

Teori Jurnalistik

Pendekatan Teoritis dan Pokok-pokok Pengertian Komunikasi Politik



Kajian komunikasi politik bersifat spesifik, karena materi bahasan terarah kepada topik tertentu yaitu politik dan aspek-aspek yang tercakup di dalamnya.

Secara filosofis kajian komunikasi politik adalah hakikat kehidupan manusia untuk mempertahankan hidup dalam lingkup berbangsa dan bernegara.

Setiap negara akan selalu berorientasi kepada fungsi primer negara yaitu tujuan negara. Tujuan ini dapat dicapai apabila terwujud sifat-sifat integratif dari semua unsur penghuni negara.

Dalam kenyataan empiris pengaturan hak-hak berkomunikasi tidak dapat digeneralisasikan ke dalam satu pola sistem. Dalam kenyataan terdapat empat macam sistem komunikasi politik, yaitu: sistem otoriter, sistem liberal, sistem komunis dan konsep tanggung jawab sosial.

Pada dasarnya keempat sistem tersebut dapat dikualifikasikan ke dalam dua polar, yaitu: polar totaliter dan polar demokrasi.

Unsur-unsur komunikasi yang sangat menentukan berhasil tidaknya proses komunikasi yaitu unsur komunikator karena komunikator dapat mewarnai atau mengubah arah tujuan komunikasi.

Sumber komunikasi dapat berupa ideologi, paham, pola keyakinan, dapat pula berupa seperangkat norma-norma dan dokumen-dokumen yang tersimpan rapi. Atau dapat pula berasal dari kitab suci para pemeluk agama.
Objek Kajian Komunikasi Politik: Perilaku Penguasa, Pola Keyakinan dan Pendapat Umum (Public Opinion)

Sikap perilaku penguasa (elit berkuasa) memberi dampak cukup berarti terhadap lalu lintas transformasi pesan-pesan komunikasi baik yang berada dalam struktur formal, maupun yang berkembang dalam masyarakat.

Elit politik berada dalam struktur kekuasaan dan elit masyarakat. Sebagai elit berkuasa ia mampu mengendalikan dan menjalankan kontrol politik, sekaligus mengendalikan sumber-sumber komunikasi.

Kebesaran suatu bangsa bergantung kepada kemampuan rakyat, masyarakat umum, dan massa untuk menemukan simbol dalam orang pilihan, karena orang pilihlah yang mampu membimbing massa. Elit terdapat lima macam tipe, yaitu: elit kelas menengah, elit dinasti, elit kolonial, kaum intelek revolusioner dan pemimpin-pemimpin nasional.

Pada prinsipnya teori kepemimpinan meliputi empat macam teori, yaitu: Unitary traits theory, Constellation of traits theory, Situasional theory dan Interaction theory.

Setiap pemimpin dituntut memiliki kemampuan berkomunikasi, membentuk sikap dan perilaku khalayak, masyarakat yang mendukung terhadap aktivitas kepemimpinannya.

Teori Komunikasi Politik



Teori Komunikasi Politik

Dalam komunikasi politik terdapat teori-teori yang berkaitan dengan komunikasi politik, secara garis besar teori ini terbagi pada dua macam yaitu teori kepribadian dan diri politik.

Teori kepribadian dalam politik.
Jumlah teori tentang kepribadian sama banyaknya dengan jumlah defenisinya. Pada tulisan ini akan difokuskan pada beberapa saja diantaranya, tetapi lebih spesifik pada yang memberikan gambaran tentang belajar politik.


Tahap Penelitian Secara Umum



Tahap Penelitian Secara Umum

1. Tahap Pra-Lapangan

a. Menyusun Rancangan Penelitian

b. Memilih Lapangan Penelitian

Cara terbaik dalam menentukan Lapangan Penelitian adalah dengan jalan mempertimbangkan teori substantif dan dengan mempelajari dan mendalami fokus serta rumusan masalah penelitian; untuk itu peneliti harus pergi kelapangan untuk melihat persesuaian dengan kenyataan dilapangan.
Sesuaikan kemampuan dengan keadaan geografis, waktu, biaya, dan tenaga, dalam penentuan tempat penelitian.

c. Menjajaki dan Menilai Lapangan

Perlu di ingat bahwa peneliti sudah harus mempelajari pustaka sebelum terjun kelapangan. Mempelajari segala unsur ; lingkungan sosial, fisik, dan keadaan alam dll.
Pengenalan dan penjajagan yang baik adalah bagaimana peneliti dapat menjadi bagian dari anggota kelompok/masyarakat yang diteliti-nya.

Hal ini dikenal dengan Invensi , Kirk dan Miller (1986:59-70) merumuskan tahap-tahap invensi dalam tiga aspek :

1. pemahaman atas petunjuk dan cara hidup
2. memahami pandangan hidup
3. penyesuaian diri dengan keadaan lingkungan tempat penelitian

d. Memilih dan memanfaatkan Informan
e. Menyiapkan perlengkapan penelitian
f. Persiapan Etika Penelitian

Analisis dan Interpretasi Data



1. Analisis Data
Penelitian ini menggunakan langkah-langkah penelitian naturalistik (spradley) maka analisis data dilaksanakan langsung dilapangan bersama-sama dengan pengumpulan data.
Empat tahap analisis data diselingi pengumpulan data yaitu :


Paradigma Kualitatif dan Kuantitatif



Paradigma Kualitatif dan Kuantitatif

Kualitatif berasal dari kata ’kualitas’ atau ’quality’ yang berarti mutu, sifat, ciri-ciri (Kamus Standar Lengkap Inggris-Indonesia; Dhanny R. Cyssco, penerbit Buana Ilmu Populer). Berarti, jika kita berbicara tentang kualitatif, berarti kita berbicara mengenai hal-hal yang bersifat mutu, ciri-ciri dan sifat sesuatu atau seseorang. Jika kita berbicara tentang sebuah meja, maka yang menjadi bahan pembicaraan adalah ciri-ciri, sifat dan mutu meja tersebut. Apakah dia terbuat dari bahan kayu biasa, bermodel biasa dengan kaki empat dan jangkung atau dari bahan kayu jati kelas satu bermodel akar pohon berkaki menjuntai di-varnish secara sempurna sehingga tampak berkilau dan mewah. Di sini kita tidak menyinggung berapa banyak meja yang menjadi bahan pembicaraan, karena setiap meja memiliki ciri-ciri, sifat dan mutu tersendiri. Meskipun secara sepintas tampak mirip, sehingga kita bisa mengatakan bahwa semua meja itu sama saja, namun jika diperhatikan lebih seksama, akan ditemukan banyak sekali perbedaan-perbedaan dan deviasi karakter yang membuktikan bahwa setiap meja (meskipun dari bahan dan dibuat dengan cara yang sama) tak satu pun yang memiliki ciri-ciri, sifat dan mutu yang sama. Demikian pula jika kita berbicara mengenai manusia sebagai bahan pembicaraan atau kajian. Meskipun berasal dari latar belakang dan populasi yang sama, dipastikan bahwa tak satu pun yang memiliki sifat, ciri-ciri dan ’mutu’ yang sama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar